SOKOGURU - Kementerian Sosial Republik Indonesia (Kemensos) terus berinovasi dalam upaya menekan angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Salah satu strategi utama yang kini mulai menampakkan hasil adalah transformasi bantuan sosial menjadi pemberdayaan ekonomi melalui program Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Lewat akses KUR, Kemensos mendorong terbentuknya wirausaha sosial dari kalangan penerima manfaat, khususnya Keluarga Penerima Manfaat Program Keluarga Harapan (KPM PKH) yang telah memasuki fase graduasi.
Fokus Kemensos pada Pemberdayaan, Bukan Sekadar Bantuan
Selama bertahun-tahun, Kemensos dikenal luas sebagai lembaga yang menyalurkan berbagai bantuan sosial untuk kelompok rentan.
Namun, pendekatan ini kini telah bergeser. Kemensos menyadari bahwa bantuan tunai saja tidak cukup untuk mengubah kondisi ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.
Oleh karena itu, pendekatan berbasis pemberdayaan sosial dan ekonomi kini menjadi prioritas utama.
Melalui berbagai program pelatihan keterampilan, inkubasi usaha, dan penguatan mental kewirausahaan, Kemensos menciptakan ekosistem yang mendorong masyarakat miskin untuk menjadi pelaku usaha kecil.
Di sinilah akses terhadap KUR menjadi elemen krusial, sebagai pembiayaan formal yang memungkinkan mereka mengembangkan usaha secara mandiri.
KUR sebagai Sarana Akses Modal bagi KPM Graduasi
Program KUR ditujukan untuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang membutuhkan pembiayaan dengan bunga rendah.
Kemensos memfasilitasi para KPM PKH yang sudah tidak lagi menerima bantuan (graduasi) agar dapat mengakses program ini.
Graduasi bukan akhir dari pendampingan Kemensos, melainkan pintu masuk menuju kemandirian ekonomi.
Baca Juga:
Kemensos menjelaskan bahwa KPM PKH Graduasi layak mendapatkan akses permodalan melalui KUR, karena mereka telah memiliki usaha rumahan atau kegiatan ekonomi produktif.
Kemensos bekerja sama dengan bank penyalur KUR seperti BRI, Mandiri, dan BNI untuk mempermudah proses ini.
Pendamping sosial Kemensos juga berperan penting dalam mendampingi calon penerima KUR, mulai dari proses identifikasi, persiapan dokumen, hingga pengajuan ke bank.
Mereka memastikan bahwa KPM benar-benar siap secara mental, administrasi, dan operasional usaha.
Mendorong Lahirnya Wirausaha Sosial
Kemensos tidak hanya mendorong masyarakat untuk menjadi pelaku usaha biasa, tapi juga menanamkan nilai-nilai kewirausahaan sosial.
Wirausaha sosial adalah pelaku usaha yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan pribadi, tetapi juga membawa dampak sosial positif bagi komunitasnya.
Hal ini sejalan dengan visi Kemensos untuk membangun masyarakat yang inklusif dan berdaya.
Contoh nyata wirausaha sosial yang lahir dari program Kemensos bisa ditemukan di berbagai daerah.
Misalnya, KPM PKH yang membuka usaha menjahit dan mempekerjakan tetangganya yang dulunya juga penerima bansos.
Atau pelaku UMKM makanan olahan yang menyisihkan sebagian hasil penjualan untuk kegiatan sosial di lingkungannya.
Dalam berbagai dokumentasi resmi, Kemensos juga mempublikasikan kisah sukses KPM yang berhasil meningkatkan taraf hidup mereka secara mandiri.
Hal ini menjadi bukti bahwa pendekatan bantuan yang bertransformasi menjadi pemberdayaan ekonomi bisa menciptakan perubahan nyata.
Sinergi Antarlembaga Jadi Kunci Keberhasilan
Kemensos tidak berjalan sendiri. Kesuksesan mendorong KUR sebagai alat pemberdayaan tidak lepas dari dukungan perbankan, pemerintah daerah, dan lembaga keuangan mikro.
Kolaborasi ini bertujuan untuk menciptakan sistem yang memudahkan masyarakat miskin mengakses modal usaha tanpa terbebani birokrasi rumit.
Kemensos juga aktif mengadakan pelatihan literasi keuangan dan manajemen usaha sederhana bagi para calon wirausaha.
Hal ini dilakukan agar dana KUR yang diterima benar-benar digunakan secara bijak dan produktif.
Langkah Kemensos dalam menciptakan wirausaha sosial melalui akses KUR merupakan bukti bahwa pembangunan kesejahteraan sosial tidak bisa hanya mengandalkan bantuan langsung.
Dengan strategi yang terintegrasi antara pelatihan, pendampingan, dan akses modal, Kemensos mendorong masyarakat untuk menjadi mandiri dan memberi kontribusi nyata.
Dengan terus mendorong akses ke KUR, Kemensos membuka jalan bagi keluarga miskin untuk tidak hanya keluar dari garis kemiskinan, tapi juga menjadi agen perubahan sosial. (*)